Pembentukan Moral Peserta Didik Menurut St. Thomas Aquinas dan Immanuel Kant
DOI:
https://doi.org/10.32616/pgr.v9.1.515.98-110Keywords:
Immanuel Kant, Moral, Peserta Didik, Thomas AquinasAbstract
Pembentukan moral peserta didik merupakan aspek fundamental dalam pendidikan, karena berkaitan langsung dengan pembentukan karakter dan nilai-nilai etis dalam kehidupan. Pemikiran Thomas Aquinas dan Immanuel Kant menawarkan dua pendekatan filosofis yang berbeda namun saling memperkaya. Thomas Aquinas menekankan bahwa moralitas bersumber dari hukum alam yang berasal dari Tuhan, sehingga pendidikan moral harus mengarahkan peserta didik pada kebajikan dan ketaatan terhadap hukum ilahi melalui akal dan iman. Sementara itu, Immanuel Kant memandang moralitas sebagai hasil dari akal budi manusia yang otonom. Ia menekankan pentingnya tindakan berdasarkan kewajiban moral melalui prinsip imperatif kategoris. Dalam konteks pendidikan, pendekatan Aquinas menekankan pembinaan spiritual dan pembiasaan kebajikan, Immanuel Kant menekankan pengembangan rasionalitas dan otonomi moral. Kedua pendekatan ini memberikan kontribusi penting bagi model pendidikan moral yang seimbang antara iman, akal, tanggung jawab, dan kebebasan individu. Aquinas memberikan dasar transendental dan teologis yang menekankan pembentukan watak melalui kebajikan, sedangkan Kant memberikan kerangka etis berbasis rasional yang menumbuhkan kesadaran moral otonom. Kombinasi keduanya relevan dalam konteks pendidikan modern yang membutuhkan keseimbangan antara nilai spiritual dan kebebasan berpikir. Kajian ini diharapkan menjadi rujukan bagi pendidik, pembuat kebijakan, dan peneliti dalam merancang sistem pendidikan moral yang utuh, kontekstual, dan relevan dengan perkembangan zaman.
Downloads
References
Dahlan, Mohammad. “PEMIKIRAN FILSAFAT MORAL IMMANUEL KANT (Deontologi, Imperatif Kategoris Dan Postulat Rasio Praktis).” Jurnal Ilmiah Ilmu Ushuluddin 8, no. 1 (2009): 37. https://doi.org/10.18592/jiiu.v8i1.1369.
Fathul Lubabin, Nuqul. “Pesantren Sebagai Bengkel Moral: Optimalisasi Sumber Daya Pesantren Untuk Menanggulangi Kenakalan Remaja.” PsikoIslamika 5, no. 2 (2008): 1–20.
Gusmian, Islah, Hikmawati, Ari. “Sejarah Immanuel Kant.” Jurnal Pemikiran Islam Dan Filsafat XI, no. 2 (2014): 56–66.
Hidayah, Ulil. “Rekonstruksi Evaluasi Pendidikan Moral Menuju Harmoni Sosial.” Jurnal Pedagogik 05, no. 01 (2018): 69–81. http://ejournal.unuja.ac.id/index.php/pedagogik/article/view/220.
Iklila, Difla, and Ahmad Fauzi. “Relevansi Prinsip Pesantren Sami’na Wa Atho’na Dalam Filsafat Etika Immanuel Kant.” Jurnal Al-Aqidah 16, no. 2 (2024): 104–19. https://doi.org/10.15548/ja.v16i2.7869.
karakter, CZ Harun - Jurnal pendidikan, and undefined 2013. “Manajemen Pendidikan Karakter.” Journal.Uny.Ac.Id. Accessed October 14, 2022. https://journal.uny.ac.id/index.php/jpka/article/view/2752.
Muvid, Muhamad Basyrul. “Pemikiran Thomas Aquinas: Relevansi Pendidikan Spiritual Dan Moral Aquinas Dengan Pendidikan Islam Di Tengah Era Disrupsi.” Al-Liqo: Jurnal Pendidikan Islam 6, no. 2 (2021): 131–58. https://doi.org/10.46963/alliqo.v6i2.418.
Setiawan, Deny. “Peran Pendidikan Karakter Dalam Mengembangkan Kecerdasan Moral.” Jurnal Pendidikan Karakter 4, no. 1 (2013): 53–63. https://doi.org/10.21831/jpk.v0i1.1287.
Tamimy, Maghfira Haniefaty. “Pendidikan Moral Pada Anak Usia Dini.” JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education) 7, no. 2 (2024): 326–30. https://doi.org/10.31537/jecie.v7i2.1314.
Wahono. “Perjalanan Menuju Kebahagiaan Sejati.” Jurnal Filsafat, 1997, 50–57. https://journal.ugm.ac.id/wisdom/article/viewFile/31651/19182.
Warburton, Nigel. “Immanuel Kant Groundwork of the Metaphysic of Morals.” Philosophy: The Classics, 2020, 151–58. https://doi.org/10.4324/9781315849201-22.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Moh. Khoiruddin

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.